Luwuk, PILAR
Sepanjang tahun 2000 hingga 2009 Program Nasional Masyarakat Mandiri Masyarakat Pedesaan (PNPM Mandiri MP) mengucurkan Rp 7,8 miliar untuk menguatkan ekonomi pedesaan di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dana tersebut digunakan untuk 453 kelompok perempuan (SPP)dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebanyak 117 kelompok. “Kami focus pada pembiayaan SPP dan UEP karena kelompok ini rentan kondisinya ekonominya.Kelompok ini juga didominasi perempuan sehingga butuh penguatan permodalan,” kata Fasilitator Tehnik PNPM Mandiri MP Kabupaten Banggai, Angky Triawan di Luwuk, Rabu,kemarin.
Kecamatan Batui mejadi daerah penerima bantuan PNPM Mandiri MP terbesar dengan nilai bantuan Rp 1,501 miliar untuk 82 kelompok disusul kecamatan Balantak sebesar 1.362 miliar bagi 74 kelompok.
Di pedesaan kata angki akses terhadap permodalan sulit sehingga prongram simpan pinjam Perempuan dibentuk agar perempuan dapat mengembangkan usaha sehingga ekonomi perempuan dapat diperkuat “permintaan SPP masi tinggi di pedesaan karena perempuan miliki kemampuan usaha rumah tangga,” kata Angky.
Tiap kelompok SPP maupun UEP miliki 10 sampai 20 anggota. Dengan demikian terdapat setidaknya 51.000 perempuan yang terbantu ekonominya lewat prongram SPP dan UEP. Ia mengtakan SPP di Kecamatan Balantak menjadi usaha simpan pinjam dengan pengambilan pinjaman terlancar. ”SPP Balantak dapat dijadikan percontohan bagi Kecamatan lain,” ungkap Angky.
Anggaran tahun 2009 belum seluruhnya diserap oleh kelompok penerima manfaat. Kecamatan Batui 60 persen dananya belum terserap dan Kecamatan Nuhon, Bunta, Lamala, Pagimana dana yang terserap mencapai 20 persen.
Sedang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar