Surabaya Jatim, PILAR.
Fitradjaja Purnama, calon wali
FITRA menyatakan mengenal Gus Dur saat masih duduk di semester V (
Kala itu Fitra berkepentingan menemui Gus Dur untuk menjadi pembicara seminar di
Karena ingin mengenal lebih jauh sosok guru bangsa tersebut, Fitra kemudian mengantar langsung undangan seminar itu ke Kantor PB NU. Gus Dur pun datang ke
Karena terus bertanya-tanya, Fitra pun terus mengikuti langkah Gus Dur. Rupanya, di sebuah ruang, Fitra mendapati Gus Dur menemui seorang ibu yang merengek karena tak kuat membayar anaknya bersekolah. "Saya tahu betul. Amplop yang diberikan panitia tadi tidak dibuka oleh Gus Dur, langsung diberikan kepada ibu tadi," ujarnya.
Fitra menyatakan kecewa karena sudah berprasangka negatif terhadap sosok yang dianutnya itu. Pelajaran yang dipetik, Gus Dur tak pernah memikirkan materi untuk bergaul dengan sesamanya yang membutuhkan. "Ya itu tadi, semuanya diberikan," katanya. Sejak itu hubungan Fitra dengan Gus Dur makin dekat.
"Bagi kami, Gus Dur adalah sosok mulia. Menurutnya, orang hidup itu hanya sekali, maka harus dikenang banyak orang layaknya Gus Dur," kata Fitra yang disambut tepuk tangan ratusan ibu.
Selain soal kedekatakan dengan Gus Dur, Fitra mengapresiasi kaum ibu
"Bagi saya, menjadi wali
Kepada jamaah, Hj Muaddah Rachmalia, pemilik ponpes memiliki cara tersendiri memperkenalkan Fitra. "Ingat ibu-ibu kalau makan itu tak cukup empat sehat tapi juga harus
Setelah usai acara itu, kaum ibu yang terkesan dengan perkenalan itu mendapuk Fitra berdiri di tengah mereka. Jamaah pengajian itu berebutan bersalaman dengan calon pemimpin muda itu. Mereka tampaknya berusaha mengingat-ingat wajah Fitra saat pemilihan nanti. "Pak Fitra makin berusaha keras ya agar sukses," kata seorang ibu. (git/c10).