2010, 48 Gedung Sekolah Akan Direhab Total
Jakarta, Pilar News.
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM), Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan akan merehab 179 gedung sekolah rawan ambruk. Sebanyak 48 gedung akan direhab tahun 2010. Sedangkan 131 gedung akan direhab pada tahun 2011 dan 2012 mendatang.
Ke-48 gedung yang akan direhab total pada tahun 2010 terdiri dari 25 gedung SDN, 21 gedung SMPN, dan 2 gedung SMAN. Sedangkan untuk pembangunan gedung baru ada dua lokasi yakni satu gedung SD di Kelurahan Semanan, Jakarta Barat dan satu gedung SMP di Kelurahan Sukapura (Jakarta Utara). Anggaran yang dialokasikan untuk rehab total tahun 2010 ini sebesar Rp 400 miliar.
Umumnya, bangunan yang akan direhab total itu berdiri sejak tahun 1975 hingga 1978. Pemilihan perbaikan sekolah ini didasarkan pada aset manajemen plan (AMP) yang menentukan tingkat kerusakan sekolah dari sisi konstruksi. “Rehab total tidak hanya dilakukan pada gedung-gedung sekolah yang tidak layak pakai atau rawan ambruk, akan tetapi juga terhadap gedung-gedung sekolah yang rawan banjir, utamanya yang ketinggian airnya mencapai satu meter,” ujar Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Selasa (2/12).
Pelaksanaan rehab gedung rawan ambruk tersebut, kata Taufik, dilakukan berdasarkan skala prioritas. Gedung yang tingkat kerusakannya parah, pelaksanaan rehabnya diprioritaskan. “Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar. Dengan begitu, prestasi mereka dapat terpacu dan meningkat,” ungkap Taufik. Rabu (2/12).
Bahkan, kata Taufik, pada tahun anggaran 2009 ini pihaknya tengah merehab total 46 gedung sekolah yang tersebar di lima wilayah kota. Diprediksi rehab total ini akan tuntas pada akhir Desember mendatang. Ke-46 gedung yang direhab ini antara lain adalah, 5 gedung SMPN, 8 SDN, 4 SMA/SMK. Kemudian pembangunan ruang kelas baru (RKB) sebanyak 9 gedung sekolah. Selain itu penyelesaian rehab total lanjutan tahun sebelumnya terdiri dari 6 gedung SDN dan 7 gedung SMPN.
Sejauh ini rata-rata pelaksanaan pembangunan fisik ke-46 gedung sekolah itu sudah mencapai 90 persen. Dipastikan dalam dua minggu ke depan, pembangunannya sudah rampung 100 persen. Semua gedung sekolah yang sedang dan akan direhab total, telah diinstruksikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo agar dibangun gedung sekolah berkonteks green school (sekolah hijau), smart building yaitu gedung yang efisien dalam penghematan energi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandhi mengatakan, anggaran rehab total 46 gedung sekolah ini mencapai Rp 240 miliar dari APBD DKI 2009. Sejauh ini, penyerapan anggaran masih mencapai 50 persen dari total anggaran. Hal itu disebabkan oleh pihak pengembang baru mencairkan tagihan pertama dan kedua, sedangkan tagihan ketiga dan keempat biasanya dicairkan pada akhir tahun anggaran 2009.
Didi menyebutkan beberapa gedung yang direhab total itu antara lain SMPN 193, SMAN 91, SMPN 82, SMPN 53, SDN Sumur Batu 12, SMPN 47, SDN Tegal Alur 01 dan 02, SDN Kedoya Utara 09 dan 10 dan SDN Bangka 03.
Walau telah dilakukan rehab berat dan rehab total, namun sampai saat ini masih banyak gedung sekolah yang rawan ambruk, jumlahnya mencapai 179 gedung. Namun keseluruhan gedung ini akan dituntaskan pada tahun 2010-2012 sehingga diprediksi pada tahun 2013 tidak ada lagi gedung yang rawan ambruk. ”Sehingga pada tahun 2013, Disdik DKI mulai memikirkan peningkatan kualitas guru dan peserta didik untuk dijadikan prioritas dalam APBD DKI tahun anggaran 2013,” katanya (tim).
Jakarta, Pilar News.
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM), Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan akan merehab 179 gedung sekolah rawan ambruk. Sebanyak 48 gedung akan direhab tahun 2010. Sedangkan 131 gedung akan direhab pada tahun 2011 dan 2012 mendatang.
Ke-48 gedung yang akan direhab total pada tahun 2010 terdiri dari 25 gedung SDN, 21 gedung SMPN, dan 2 gedung SMAN. Sedangkan untuk pembangunan gedung baru ada dua lokasi yakni satu gedung SD di Kelurahan Semanan, Jakarta Barat dan satu gedung SMP di Kelurahan Sukapura (Jakarta Utara). Anggaran yang dialokasikan untuk rehab total tahun 2010 ini sebesar Rp 400 miliar.
Umumnya, bangunan yang akan direhab total itu berdiri sejak tahun 1975 hingga 1978. Pemilihan perbaikan sekolah ini didasarkan pada aset manajemen plan (AMP) yang menentukan tingkat kerusakan sekolah dari sisi konstruksi. “Rehab total tidak hanya dilakukan pada gedung-gedung sekolah yang tidak layak pakai atau rawan ambruk, akan tetapi juga terhadap gedung-gedung sekolah yang rawan banjir, utamanya yang ketinggian airnya mencapai satu meter,” ujar Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Selasa (2/12).
Pelaksanaan rehab gedung rawan ambruk tersebut, kata Taufik, dilakukan berdasarkan skala prioritas. Gedung yang tingkat kerusakannya parah, pelaksanaan rehabnya diprioritaskan. “Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar. Dengan begitu, prestasi mereka dapat terpacu dan meningkat,” ungkap Taufik. Rabu (2/12).
Bahkan, kata Taufik, pada tahun anggaran 2009 ini pihaknya tengah merehab total 46 gedung sekolah yang tersebar di lima wilayah kota. Diprediksi rehab total ini akan tuntas pada akhir Desember mendatang. Ke-46 gedung yang direhab ini antara lain adalah, 5 gedung SMPN, 8 SDN, 4 SMA/SMK. Kemudian pembangunan ruang kelas baru (RKB) sebanyak 9 gedung sekolah. Selain itu penyelesaian rehab total lanjutan tahun sebelumnya terdiri dari 6 gedung SDN dan 7 gedung SMPN.
Sejauh ini rata-rata pelaksanaan pembangunan fisik ke-46 gedung sekolah itu sudah mencapai 90 persen. Dipastikan dalam dua minggu ke depan, pembangunannya sudah rampung 100 persen. Semua gedung sekolah yang sedang dan akan direhab total, telah diinstruksikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo agar dibangun gedung sekolah berkonteks green school (sekolah hijau), smart building yaitu gedung yang efisien dalam penghematan energi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandhi mengatakan, anggaran rehab total 46 gedung sekolah ini mencapai Rp 240 miliar dari APBD DKI 2009. Sejauh ini, penyerapan anggaran masih mencapai 50 persen dari total anggaran. Hal itu disebabkan oleh pihak pengembang baru mencairkan tagihan pertama dan kedua, sedangkan tagihan ketiga dan keempat biasanya dicairkan pada akhir tahun anggaran 2009.
Didi menyebutkan beberapa gedung yang direhab total itu antara lain SMPN 193, SMAN 91, SMPN 82, SMPN 53, SDN Sumur Batu 12, SMPN 47, SDN Tegal Alur 01 dan 02, SDN Kedoya Utara 09 dan 10 dan SDN Bangka 03.
Walau telah dilakukan rehab berat dan rehab total, namun sampai saat ini masih banyak gedung sekolah yang rawan ambruk, jumlahnya mencapai 179 gedung. Namun keseluruhan gedung ini akan dituntaskan pada tahun 2010-2012 sehingga diprediksi pada tahun 2013 tidak ada lagi gedung yang rawan ambruk. ”Sehingga pada tahun 2013, Disdik DKI mulai memikirkan peningkatan kualitas guru dan peserta didik untuk dijadikan prioritas dalam APBD DKI tahun anggaran 2013,” katanya (tim).