Jombang, PILAR
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Ploso pada Selasa malam (23/3) mengakibatkan 3 desa tergenang air dengan ketinggian mencapai 50 sampai dengan 120 cm, 3 desa tersebut antara lain Desa Bawangan, Desa Kedungdowo dan Desa Pager Tanjung. Desa Bawangan adalah desa yang terparah dengan total rumah yg tergenang 290 rumah yg terdiri dari 354 KK dengan total jiwa kurang lebih sekitar 807.
Kecamatan Ploso langsung berkoordinasi dengan Kabupaten Jombang dan Tim Satlak Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Jombang sehingga prosedur penanganan bencana alam di Kecamatan Ploso dapat terkoordinasi dengan baik, demikian diungkapkan Camat Ploso Drs. Purwanto, “ Banjir ini datangnya mulai tanggal 23 malam tepatnya pukul 21.00 dan semakin parah pada pagi harinya, ada 3 Desa yang tergenang Desa Bawangan, kemudian Desa Kedungdowo yakni di Dusun Punden dan Dusun Ganggang serta di Desa Pager Tanjung. Ratusan rumah warga tergenang air, sekolah dan fasilitas umum. Langkah langkah kami adalah berkoordinasi dengan Kabupaten. Dan kemarin Pemerintah Kabupaten Jombang dan Tim Satlak Penanggulangan Bencana Alam yang dipimpin langsung oleh SekdaKab Jombang M.Munif, SH Msi sudah datang ke Kecamatan Ploso dengan Tim yang lengkap, mulai dari dapur umum, pelayanan kesehatan dan air bersih semua sudah bisa teratasi “ tegasnya.
Purwanto Camat Ploso menambahkan bahwa dalam penanganan bencana banjir ini sudah melewati prosedur tetap yang terkoordinasi dengan baik, “ Pada prinsipnya prosedur tetap penanganan bencana banjir di Kecamatan Ploso ini sudah kita lalui dengan baik secara terkoordinasi oleh Muspika dan Tim Kabupaten Jombang sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik “ tambahnya.
Bandi, salah seorang warga yg mengungsi di pendopo kecamatan Ploso mengungkapkan dirinya tidak bisa berbuat banyak karena ketinggian genangan air di rumahnya mencapai 1 meter “ Malam kemarin malah sampai 1 meter lebih, saya langsung ngungsi ke pendopo Kecamatan, tapi nanti nek pun surut nggeh balik ke runah lagi ” ungkapnya.
Budiono selaku Kepala Desa Bawangan menerangkan saat terjadi banjir dirinya dan segenap perangkat desa menginstruksikan warga untuk mengamankan diri ke Balai Desa Bawangan. Namun warga memilih mengungsi ke pendopo Kecamatan, “ Kemarin saya sudah woro – woro kepada warga untuk segera mengungsi ke Balai Desa Bawangan namun karena alasan jarak yang terlampau jauh akhirnya warga desa lebih memilih mengungsi ke pendopo Kecamatan Ploso “ tegasnya.
Berkat koordinasi yang baik antara Pemkab Jombang dan Departemen Kesehatan RI Regional Surabaya, bantuan berupa 250 dus MP ASI atau makanan pendamping asi dari Pusat Bantuan Penanggulangan Krisis Depkes RI Regional Surabaya dapat diberikan kepada warga yang mengungsi di pendopo Kecamatan Ploso pada siang harinya, “ Sementara kita kirimkan sekitar 250 dus MP ASI atau makanan pendamping ASI, untuk obat – obatan dan lain-lain kita masih koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Jombang, kita bisa respon dengan cepat kalau koordinasinya cepat”, tutur Joko staff Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan RI *st/tim*
Sabtu, 27 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar