Bojonegoro, PILAR
Permukaan air Bengawan Solo Bojonegoro kemarin (24/3) merangkak naik. Pasangnya air sungai dipicu oleh hujan deras yang terjadi di wilayah Madiun dan Sragen.
Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro mengatakan, meski hujan deras, air di wilayah tersebut tak sampai masuk ke siaga I. Akibatnya, air dari wilayah Madiun dan Sragen itu kemudian menjadi satu di Bengawan Solo di Bojonegoro. "Dan ini trennya terus naik," ujarnya.
Meski demikian, Pudjo yakin kenaikan level permukaan Bengawan Solo itu tidak akan sampai ke siaga II seperti beberapa hari sebelumnya. Itu dengan catatan tadi malam tidak turun hujan deras. Sehingga, Bengawan Solo di Bojonegoro akan kembali ke level di bawah siaga I. "Sebab, di Karangnongko, Ngraho sejak pukul 09.00 trennya menurun," tegas Pudjo.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Johny Nurhariyanto menjelaskan, pihaknya juga bersiaga terkait kenaikan permukaan Bengawan Solo. Apalagi, beberapa anak Bengawan Solo saat ini dalam kondisi penuh. "Karena itu, jika terjadi hujan lokal kita waspada luapan anak Bengawan Solo," tegasnya.
Hingga pukul 09.00 kemarin, di papan duga Karangnongko menujukkan angka 26,56. Angka itu terus. Pada pukul 12.00 menjadi 26,40 dan pukul 15.00 tinggal 26,19. Angka itu di bawah siaga. Sementara papan duga di Kecamatan Bojonegoro, pada pukul 09.00 permukaan air menujukkan angka 13,51. Pukul 12.00 menjadi 13,61, sedangkan pada pukul 15.00 menjadi 13,66 atau naik 5 cm. *Bb/tim*
Sabtu, 27 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar