Sabtu, 27 Maret 2010

Banyaknya Permainan Proyek di Dinas PU Bina Marga Pemkot (1) Kadis PU Bina Marga Pemkot melindungi, proyek PL sarat KKN


Surabaya, PILAR

Permasalahan mafia proyek yang meminta-minta proyek PL (Penunjukan langsung yang nilai proyeknya dibawah Rp 100 juta) seperti proyek jalan (pavingnisasi), dan saluran di Dinas PU Bina Marga Pemkot tanpa adanya keahlian khusus dan tidak memiliki perusahaan (CV ataupun PT). Para mavia tersebut, kebanyakan mengatasnamakan dari partai atau ormas (organisasi masyarakat), dan terkadang dari para wartawan.

Hal tersebut bukan rahasia umum lagi dan sudah berjalan lama di Dinas PU Bina Marga, dalam meminta-minta proyek PL tanpa adanya ijin usaha CV dan PT. Yang terpenting harus ada ‘kedekatan khusus’ dengan Kepala Dinas PU Bina Marga. Dan seakan-akan para mavia proyek dapat perlindungan dari Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot Ir Srimulyono.

Sementara itu, ketika ditemui Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot Ir Srimulyono seakan-akan melindungi para mavia proyek, dan mengatakan, “tidak benar, kalau dalam proyek PL, kita menerima para rekanan yang tidak mempunyai CV ataupun PT.”

Lanjut Srimulyono, seluruh proyek di sini (PU Bina Marga Pemkot), para rekanan yang mengajukan proyek kita seleksi secara detail terlebih dahulu. Jadi tidak mungkin kalau kita menerima rekanan yang tidak memiliki ijin usaha (CV ataupun PT). “Sedang seluruh proyek di PU ini kita lelang, dan kita tenderkan,” tegas Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot, ketika ditemui diruangannya.

Sementara itu menurut sumber yang dapat dipercaya mengatakan, “ya ndak mungkin tho.. Kepala Dinas mengakui kesemua itu, otomatis dia melindungi dan menutup-nutupinya.” Salah satu buktinya ndak usah jauh-jauh, biasanya yang sering minta proyek PL dan mesti dikasih di Dinas PU Bina Marga, seperti pemuda bertangan satu yang mengaku dari salah satu wartawan mingguan, kita gak mau sebutkan namanya, dan mungkin anda mengetahuinya.. Dia khan merupakan ‘anak emasnya’ Kepala Dinas PU Bina Marga, ujar sumber yang dapat dipercaya.

Lanjut sumber, setiap ada proyek PL di Dinas PU Bina Marga, dia mesti dapat jatah proyek dari Kepala Dinas PU. Setahu saya, untuk tahun kemarin (tahun 2009) saja, dia mendapatkan 10 proyek PL dengan nominal kurang lebih sebesar Rp 600 juta. Yang saya ketahui, dia sudah mendapatkan 3 kali proyek dengan nominal yang sama.”

“Coba anda banyangkan sendiri, ada indikasi apa, sampai Dinas PU Bina Marga sampai percaya sekali memberi proyek sampai ratusan juta dalam setahun, dan itupun dia sudah mendapat proyek sampai 3 kali ? Dia lho bukan orang proyekan (bukan ahlinya dalam bidang pembangunan) dan tidak mempunyai ijin usaha CV ataupun PT, malah dengan mudahnya mendapatkan proyek dari PU sebanyak itu dalam setahun. Sedang saya sendiri yang mempunyai ijin usaha (CV ataupun PT) yang jelas sulit sekali, terkadang cuma diberi satu atau dua itupun dengan cara mengemis-ngemis,” ujar sumber yang mengaku bernama Agus, juga salah satu rekanan.

Ngaku saudara Walikota, untuk minta proyek di dinas-dinas.

Ya mungkin tiap menghadap, dia (wartawan si tangan satu) mengaku ‘saudara Walikota’ yang sanggup memindah seluruh jajaran Kepala Dinas di Pemkot, jadi Kepala Dinas PU Bina Marga Ir Srimulyono merasa takut dipindah dari kedudukannya terhadap wartawan si tangan satu tersebut, ujar sumber yang dapat dipercaya.

Lanjut sumber, jadi kalau minta proyek berapapun di Dinas PU Bina Marga tanpa adanya CV ataupun PT, wartawan sitangan satu mesti dikasih tiap tahunnya.

Sedangkan menurut bekas rekan kerjanya tiap hari, mengatakan, memang benar itu. Tiap kali menghadap Kepala Dinas di Pemkot jika menemukan kesalahannya, dia selalu mengancam akan mengadu ke Walikota karena mengaku saudara dekatnya. Dengan begitu seluruh jajaran Kepala Dinas di Pemkot ‘bertekuk lutut’ memohon supaya jangan dipindah dari kedudukannya, ujar sumber yang bertempat tinggal di Kupang Gunung Timur.

Lanjut sumber, jadi seperti Pak Sri (sebutan Ir Srimulyono Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot) dengan wartawan sitangan satu, tidak ada apa-apanya. Malahan wartawan sitangan satu itu, pernah sesumbar kepada saya, “Pak Sri itu, apa kata saya.., jadi dia tidak berani macam-macam dengan saya. otomatis kalau minta proyek berapapun mesti dikasih meskipun saya tidak mempunyai CV ataupun PT, dan itupun tanpa menolaknya,” sumber yang mengaku bernama Yanto.

Sementara itu, karena merasa mendapatkan proyek PL jutaan rupiah tiap tahunnya di PU Bina Marga, maka dengan nada mengancam, “Kenapa kamu menulis saya, dan maksudnya apa? Kamu tau, itu sama saja mateni sandang pangan saya… Tolong tulis terus yang besar-besar saya tidak takut..” ujar wartawan sitangan satu yang mengaku bernama Berty. * Bud*

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar