Sabtu, 27 Maret 2010

Oknum Guru SMPN 2 GONDANG Menganiaya 4 Siswinya.

Tulungagung, PILAR
Pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru, terhadap siswi SMP Negeri 2 Gondang diakhiri dengan surat pernyataan damai.
Awal kejadian tersebut akhibat empat siswi terlambat masuk kelas pada waktu jam pelajaran tambahan berlangsung. Hal itu yang membuat salah seorang guru penanggung jawab pelajaran tambahan marah dan langsung mengambil tindakan yang arogan dengan menempeleng 4 siswi tersebut, terjadi pada hari Rabu 20 Januari 2010 bulan lalu.
Sang guru berinisial As Spd, melakukan perbuatan itu, dengan alasan khilaf atas perbuatanya menempeleng 4 siswinya antara lain bernama Intan, Muliana, Rukmanawati, Rianita Sari, Hana Wijayanti dan Fibi Yoga Lailita Riski.
Perbuatan itu bukan menempeleng saja bahkan sempat mengeluarkan kata-kata kotor dengan siswinya. Seorang guru yang seharusnya di gugu dan ditiru, lalu apanya yang di gugu dan ditiru. Guru macam apa? Apa lagi guru laki-laki sudah tega menempeleng siswinya (perempuan), kalo pelanggaran itu terjadi pada siswanya kira-kira diapakan yaa?.
Hal itu langsung dilaporkan ke pihak yang berwajib, namun bisa diselesaikan dengan damai dengan mediator seorang oknum kapolsek. Yang lebih aneh lagi, dari orang tua ke 4 siswi yang dianiaya, telah membuat surat pernyataan dan di tanda tangani yang isinya memaafkan tindakan As Spd, dan tidak akan mengulangi lagi.
Kalau di sekolahan terjadi tindakan oknum guru yang arogan seperti ini di biarkan, dan tidak diberi sangsi juga tindakan yang tegas sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku, apa jadinya kalau di luar sekolahan di tiru siswa-siswanya?
Ibaratnya kalau guru kencing berdiri, bisa-bisa murid kencing di atas kasur (ngompol).Ada apa di balik semua ini? Dan kenapa oknum guru yang arogan seperti itu dibiarkan saja? Lalu bagaimana nasib sekolahan kedepan bilamana masyarakat takut menyekolahkan anaknya di sekolahan itu dengan adanya oknum guru yang arogan? Apakah semua ini sudah di laporkan ke POLSEK setempat? Kita tunggu edisi berikutnya.*SAN*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar