Sabtu, 27 Maret 2010

DKI Miliki Sekretariat Pusat Kajian Green Building



Jakarta, PILAR
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus mengembangkan program green building. Apalagi kini Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI telah memiliki sebuah sekretariat, sebagai pusat pengembangan dan kajian green building di wilayah DKI. Sekretariat ini bertempat di Lantai 8, Gedung Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Jl Taman Jatibaru No 1 Jakarta Pusat.
Sekretariat yang penataan ruangannya menggunakan konsep green building ini, nantinya akan memiliki multi fungsi. Antara lain, sebagai ruang sekretariat tim green building Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, ruang studio dan pameran konsep-konsep green building. Kemudian untuk ruang rapat, perpustakaan yang berisi buku-buku terkait green building dan ruang fitnes. Sekretariat ini, tidak hanya diperuntukan bagi Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, namun juga anggota tim lain yang berasal dari akademisi dan pihak swasta.
"Sekretariat ini akan dijadikan sarana untuk campaign (kampanye) berbagai hal yang berkaitan dengan program green building di wilayah DKI Jakarta," kata Agus Subardono, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta, saat rapat lanjutan Koordinasi tentang green building di kantornya, Kamis (18/3).
Agus mengatakan, ruang sekretariat ini memiliki banyak manfaat, terutama untuk kampanye program green building. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda akan mengundang satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain di jajaran Pemprov DKI, untuk datang ke sekretariat. Dengan melihat ruang sekretariat yang memiliki konsep green building ini, diharapkan mereka akan terinspirasi dan ikut menerapkan konsep serupa di gedung masing-masing. Contohnya Dinas Pendidikan DKI, yang juga akan turut diundang ke sekretariat. Mereka diharapkan terinspirasi menerapkan konsep green building terhadap gedung-gedung sekolah yang ada di DKI.
Bahkan SKPD lain juga dipersilahkan untuk menggunakan ruang sekretariat ini sebagai tempat rapat. Seperti pernah dilakukan Dinas Tata Ruang DKI yang menggelar pertemuan dengan para developer. Dengan begitu, mereka menjadi tertarik untuk menerapkan konsep green building ini. "Kita akan undang SKPD lain untuk rapat kerja di sekretariat ini dan diharapkan bisa mengubah mindset mereka tentang green building. Diharapkan juga mereka akan tertarik menerapkan green building di kantor atau gedung-gedung mereka," tukas Agus.
Bahkan masyarakat umum juga bisa datang ke sekretariat untuk melihat display berbagai produk green building yang dipamerkan di tempat tersebut. Keberadaan perpustakaan yang berisi buku-buku green building, saat ini sulit ditemukan di pasaran, diharapkan juga akan menambah pengetahuan masyarakat terhadap green building. Konsep display pameran akan dibuat sesederhana mungkin, agar masyarakat mudah memahaminya."Kita bikin semacam display pameran agar masyarakat terinformasi dan mengerti tentang green building ini," lanjutnya.
Koordinator Proyek Sekretariat Green Building Dinas Perumahan dan Pemda DKI, yang berasal dari PT Arkonin, Beb D Rachim, menuturkan, sekretariat ini dibagi dalam 5 ruangan. Yakni ruang sekretariat tim green building, studio, ruang Rapat, perpustakaan dan ruang fitnes. Ruang rapat memiliki luas 12 X 6 dan diprediksi mampu menampung sekitar 60 orang. Seluruh interior ruangan dan furnitur akan menerapkan konsep green building. Seperti sistem tata udara yang disesuaikan dengan zona ruang sehingga bisa lebih sehat.
Kemudian penerangan ruangan di grouping berdasarkan zona aktivitas, menggunakan tipe jenis penerangan yang menghemat daya dan disipasi panas lebih rendah. Misalnya, menggunakan lampu tabung TL5 pada area kerja dan lampu LED pada koridor. Dalam pemilihan material juga tidak sembarangan, karena diutamakan material dengan sertifikasi sustainable choice-(economic-environmental –social) consideration. Material Anti Toxic dan ramah lingkungan.
Material juga disesuaikan dengan tema disain, menggunakan material yang permukaannya rata atau tidak bertekstur kasar, agar memberi kesan ringan dan juga mudah pemeliharaanya. Penggunaan juga netral untuk kemudahan padu padan dengan elemen lain penggunaan warna aksen untuk pembangun suasana penggunaan terang untuk kesan bersih, ringan dan relatif mampu memantulkan sinar alami. Warna keseluruhan dipilih yang netral untuk memudahkan padu warna pada daerah terbuka.
"Warna keras dan gelap akan digunakan sebagai aksen. Saat ini seluruh konsep telah mendapat persetujuan. Diharapkan dalam tiga bulan ke depan, sekretariat ini sudah rampung dan bisa dimanfaatkan," pungkasnya *tom/tim*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar